hari ini hari selasa..
gue duduk disini, di samping pintu kelas C1.1 smakbo.
sengaja di jam segini gue belum pulang, karena keadaan ekonomi indonesia sedang memburuk. eh bukan, tapi karena ahmad dhani mau jadi gubernur DKI Jakarta. eh bukan, tapi karena upin-ipin lagi sunatan alias apaan sih ngga jelas banget..
gue paling sebel kalo misalnya di sore hari kaya gini malah ada hujan.
karena kalo hujan pasti jalanan becek + banyak air
karena kalo hujan sepatu gue bisa kotor
karena kalo hujan gue jadi pengen makan gorengan...
GORENGAN?????
iya lo ngga salah baca. GORENGAN!
pasangan yang cocok saat makan gorengan adalah cabai.
seperti misalnya adam & hawa
seperti misalnya romeo & juliet
seperti misalnya dicky & dhaifina
seperti misalnya jokowi & jusuf kalla
ehehe :)
Gorengan & cabai adalah 2 hal yang paling nyata.
Read More ->>
gue duduk disini, di samping pintu kelas C1.1 smakbo.
sengaja di jam segini gue belum pulang, karena keadaan ekonomi indonesia sedang memburuk. eh bukan, tapi karena ahmad dhani mau jadi gubernur DKI Jakarta. eh bukan, tapi karena upin-ipin lagi sunatan alias apaan sih ngga jelas banget..
gue paling sebel kalo misalnya di sore hari kaya gini malah ada hujan.
karena kalo hujan pasti jalanan becek + banyak air
karena kalo hujan sepatu gue bisa kotor
karena kalo hujan gue jadi pengen makan gorengan...
GORENGAN?????
iya lo ngga salah baca. GORENGAN!
pasangan yang cocok saat makan gorengan adalah cabai.
seperti misalnya adam & hawa
seperti misalnya romeo & juliet
seperti misalnya dicky & dhaifina
seperti misalnya jokowi & jusuf kalla
ehehe :)
Gorengan & cabai adalah 2 hal yang paling nyata.
2 hal yang paling klop selain Yoko & Lennon, Victoria & Beckham atau Siti & Nurbaya (tapi bang…)
Ya, Gorengan! Makanan ini bisa dijumpai di mana pun. Makanan yang bisa dibilang murah tapi gak murahan, sederhana tapi mewah.
makanan yang sangat tepat dinikmati saat dingin, sambil minum teh hangat, dan bersama dengan beberapa playlist yang memanjakan telinga.
Jika diibaratkan dengan sebuah pertunjukan orkestra,
Gorengan berlaku sebagai: komposer
Cabai berlaku sebagai: saxophone
Teh hangat berlaku sebagai: contra bass
dan suara rintik hujan di pelataran rumah berlaku sebagai: riuh tepuk tangan dari para audience.
Akan tetapi kita tinggalkan dahulu sebentar dari analogi yang baru saja gue utarakan (ingat, gue utarakan. Bukan selatankan)
Gorengan ini menurut gue, hampir seluruh lapisan masyarakat menyukai makanan ini.
Barusan gue mendapati suatu bayangan. Kenapa gak ada orang jahat atau para orang-orang kejam yang menjadikan gorengan & Cabai ini sebagai satu alat untuk menguesai sebuah negara atau dunia? (Apalagi kalo dia mau menguesai Indonesia)
Ya kan, kenapa enggak? Daripada gunain Nuklir?
(Dalam hati gue) semoga Stalin atau Kim Jong Un baca nih…
Jadi mekanismenya begini, banyak orang suka Gorengan & Cabai (di Indonesia) jadi untuk para Diktator yang berniat untuk menguesai suatu wilayah, panggil aja para ahli sains dan fisika dari seluruh dunia untuk memasukan beberapa cairan atau semacam formula didalam resep gorengan.
Tentunya, dengan formula yang bisa membuat siapapun yang mengkonsumsi gorengan tersebut akan selalu mengiyakan apapun yang dikatakan oleh sang Diktator.
Karena dengan begitu mudah sang Diktator dapat menguasai wilayah yang dia inginkan, terlebih lagi keunggulan dari Eat project GR16-H ini sangat menghemat pengeluaran dana, karena komposisi dari pembuatan satu buah gorengan gak lebih dari Rp. 1000.00 (ya paling sama gaji-gaji para profesor itulah, samain aja sama gaji buruh di Indonesia, kan tinggi-tinggi tuh harganya)
coba lo bayangin, untuk menaklukan musuh dengan prosedur weapon attack. Sudah pasti, itu mengeluarkan dana yang sangat besar.
Sedikit informasi budget yang keluar jika kita melakukan prosedur Weapon Attack:
Mossberg (shot gun) $ 359.98
Bullet shotgun (263pcs) $ 57.99 – $ 84. 99
Bensin, kalo belinya pake motor ninja: 1ltr Rp. 8.400 jarak ditempuh lumayan jauh isi Rp. 150
000 (buat jaga-jaga)
Belum beli rokok.
Belum uang buat beli pulsa, buat nelpon si boss.
Belum beli sabun muka garnier biar gak jerawatan abis naik motor.
Sangat menguras biaya bukan?
Silahkan pikirkan lagi untuk para Diktator untuk menjadikan Gorengan dan Cabai ini sebagai satu alat untuk menyerang suatu wilayah, agar bisa menguasai wilayah tersebut.
I told you brother, Eat project GR16-H better then u use nuclear or weapon attack.
Ya, Gorengan! Makanan ini bisa dijumpai di mana pun. Makanan yang bisa dibilang murah tapi gak murahan, sederhana tapi mewah.
makanan yang sangat tepat dinikmati saat dingin, sambil minum teh hangat, dan bersama dengan beberapa playlist yang memanjakan telinga.
Jika diibaratkan dengan sebuah pertunjukan orkestra,
Gorengan berlaku sebagai: komposer
Cabai berlaku sebagai: saxophone
Teh hangat berlaku sebagai: contra bass
dan suara rintik hujan di pelataran rumah berlaku sebagai: riuh tepuk tangan dari para audience.
Akan tetapi kita tinggalkan dahulu sebentar dari analogi yang baru saja gue utarakan (ingat, gue utarakan. Bukan selatankan)
Gorengan ini menurut gue, hampir seluruh lapisan masyarakat menyukai makanan ini.
Barusan gue mendapati suatu bayangan. Kenapa gak ada orang jahat atau para orang-orang kejam yang menjadikan gorengan & Cabai ini sebagai satu alat untuk menguesai sebuah negara atau dunia? (Apalagi kalo dia mau menguesai Indonesia)
Ya kan, kenapa enggak? Daripada gunain Nuklir?
(Dalam hati gue) semoga Stalin atau Kim Jong Un baca nih…
Jadi mekanismenya begini, banyak orang suka Gorengan & Cabai (di Indonesia) jadi untuk para Diktator yang berniat untuk menguesai suatu wilayah, panggil aja para ahli sains dan fisika dari seluruh dunia untuk memasukan beberapa cairan atau semacam formula didalam resep gorengan.
Tentunya, dengan formula yang bisa membuat siapapun yang mengkonsumsi gorengan tersebut akan selalu mengiyakan apapun yang dikatakan oleh sang Diktator.
Karena dengan begitu mudah sang Diktator dapat menguasai wilayah yang dia inginkan, terlebih lagi keunggulan dari Eat project GR16-H ini sangat menghemat pengeluaran dana, karena komposisi dari pembuatan satu buah gorengan gak lebih dari Rp. 1000.00 (ya paling sama gaji-gaji para profesor itulah, samain aja sama gaji buruh di Indonesia, kan tinggi-tinggi tuh harganya)
coba lo bayangin, untuk menaklukan musuh dengan prosedur weapon attack. Sudah pasti, itu mengeluarkan dana yang sangat besar.
Sedikit informasi budget yang keluar jika kita melakukan prosedur Weapon Attack:
Mossberg (shot gun) $ 359.98
Bullet shotgun (263pcs) $ 57.99 – $ 84. 99
Bensin, kalo belinya pake motor ninja: 1ltr Rp. 8.400 jarak ditempuh lumayan jauh isi Rp. 150
000 (buat jaga-jaga)
Belum beli rokok.
Belum uang buat beli pulsa, buat nelpon si boss.
Belum beli sabun muka garnier biar gak jerawatan abis naik motor.
Sangat menguras biaya bukan?
Silahkan pikirkan lagi untuk para Diktator untuk menjadikan Gorengan dan Cabai ini sebagai satu alat untuk menyerang suatu wilayah, agar bisa menguasai wilayah tersebut.
I told you brother, Eat project GR16-H better then u use nuclear or weapon attack.
fchmidiot.wordpress.com
dickyananda, over and out